Sedikitnya 12 dai pelosok asal tiga kabupaten bertetangga, yakni Kabupaten Banggai, Kabupaten Tojo Una Una serta Kabupaten Morowali Utara mengikuti agenda pembekalan yang dilaksanakan Rumah Zakat bekerjasama dengan Alquran Institute Banggai (AQiB).
Pembekalan itu menghadirkan berbagai pemateri kompeten digelar selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis (23-24/9/2020).

Kemarin, adalah hari pertama para dai pelosok itu mengikuti pembekalan di salah satu ruang kursur milik AQiB.
Materi pembekalan itu seperti, pertanian, perkebunan, pesantren serta strategi berusaha di wilayah dakwah.
Program Rumah Muallaf di bawah naungan Rumah Zakat Banggai ini namanya muntaqud duaa atau pertemuan dai-dai atau semacam rapat koordinasi.
Pertemuan dai tiga kabupaten yang memang bertugas di pelosok itu untuk kali ini dipusatkan di Luwuk. “Hari pertama, para dai itu dibekali manajemen ekonomi, budidaya pertanian, pengobatan,” tutur pengurus Rumah Zakat Banggai, Muhammad Abdul Ghani.
Materi pembekalan itu semacam penguatan. Materinya simpel yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat di wilayah binaan. Makanya, pembekalan berikut penguatan itu mengarah pada cara berkebun, bertani dan berusaha serta cara mengobati warga. “Materinya memang sesuai dengan kondisi lapangan. Apa yang ada di lingkungannya, itu yang diberi penguatan,” katanya.
Harapannya, agar para dai yang tersebar di pelosok tiga daerah itu bisa survive dengan alam. Sebab, para dai itu bukanlah warga setempat yang sudah terbiasa dengan kondisi lingkungannya.
Para dai itu harus tetap bisa bertahan dalam kondisi apapun. Itulah sebabnya, pembekalan itu mengarah pada memberi pengetahuan untuk bisa mandiri di wilayah binaannya.
Betapa tidak, mereka para dai tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara yang pendapatannya ditanggung oleh pemerintah. “Mereka harus mampu bertahan dengan kondisi lingkungan maupun masyarakat binaannya,” ungkap dia.
Materi manajemen ekonomi misalnya. Para dai diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi, baik itu ekonomi pribadi sang dai maupun ekonomi warga.
Nah, untuk hari kedua, yakni Kamis (24/9/2020) para dai ini akan membahas laporan aktivitas lapangan, bagaimana capaiannya. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui masalah disertai caramengatasinya.
Leave A Comment